4 HAL YANG HARUS DIWASPADAI PARA PEMBELI ONLINE

sumber gambar : www.zopini.com

Think'sReal, Yogyakarta. Seiring berkembangnya teknologi dan komnikasi, pergeseran era manual ke digital pun tak terhindarkan. Dunia perdagangan atau bisnis pun menjadi salah satu contohnya. Manusi menginginkan hal yang simpel dan nyaman. Berdasarkan riset Online Shopping Outlook 2015 yang dikeluarkan oleh BMI research mengungkapkan nilai belanja online pada 2014 mencapai 21 triliun. Sedangkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sampai  Januari 2016, pengguna internet di Indonesia telah mencapai 88,1 juta, dimana 48 persen di antaranya merupakan pengguna internet harian.

Riset  Markplus Insight dan majalah online Marketeers  tahun 2013 menunjukkan, dari 74,6 juta pengguna internet di Indonesia, 20%  melakukan belanja online. Jumlah pengguna internet yang melakukan transaksi online ini masih kalah dengan Thailand, Filipina, Vietnam, Singapura, dan Malaysia yang mencapai 60% hingga 80% pengguna internetnya melakukan transaksi online.

Bila merujuk pada populasi penduduk Indonesia yang sangat besar, potensi perkembangan e-commerce di Indonesia sangat besar. Cita-cita menjadikan Indonesia sebagai pelaku ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan proyeksi nilai transaksi e-commerce 130 miliar dolar Amerika per tahun bukanlah hal yang mustahil. Penetrasi pengguna internet yang terus tumbuh signifikan  menjadi salah satu faktor percepatan perkembangan e-commerce di Indonesia. Harga sambungan internet yang semakin terjangkau dengan jaringan pita lebar yang makin luas mendorong minat dan antusias masyarakat untuk terus menggunakan internet dalam berbagai aspek kehidupan mereka.(sumber : presidenri.go.id/)

namun disisi lain kita harus berlaku bijak dan sesuai tuntunan Al Qur'an dan Hadist. Berikut hal-hal yang harus diwaspadai oleh para pelaku bisnis Online. 

1. Melaknat penjual hanya karena merasa tidak dilayani dengan baik
Ada pembeli yang langsung bersumpah serapah bahkan melaknat penjual ketika pesan yang dikirimkannya melalui chat tidak segera dibalas.
Kalau memang ingin menyampaikan kekecewaan pada penjual, tidak usah sampai memaki atau melaknat, kita bisa menasehati atau memberikan masukan yang baik.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa melaknat seorang mukmin maka seakan-akan dia membunuhnya.” (HR. Al-Bukhari).
2. Mengganggu di luar waktu pemesanan yang ditentukan
Pernah memesan produk secara online dengan menelepon costumer service nya di luar jam pemesanan? Misalkan di IG sudah dicantumkan bahwa pemesanan dilayani jam 9 sampai jam 5 sore, tapi kita malah menghubunginya jam 11 malam? Dengan menelepon pula, padahal pemesanan yang dilayani hanya melalui SMS atau Whats app misalnya. Hati-hati, jangan-jangan apa yang kita lakukan telah mengganggu ketenangan orang lain.
3. Menawar dengan memaksa atau minta bonus ini itu dengan menyakiti perasaan si penjual
"Mba, kasih diskon 20% dong, pelit banget sih!".
.Kalau sekadar bertanya ada diskon atau tidak masih oke, tapi kalau sampai memaksa, lebih baik beli di tempat lain saja daripada lisan/ tangan kita sampai mengganggu orang lain.
"Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi..." (QS. Muthaffifin: 1-2).
4. Penipuan
Ada pembeli yang menipu dengan cara mengaku telah mentransfer uang padahal belum, mereka mengedit struk atm agar seolah-olah telah melakukan transaksi. Penjual harus berhati-hati dengan modus penipuan pembeli online seperti ini. Selain itu ada juga yang menipu dengan cara meminta penjualan secara COD (cash on Delivery), tapi ketika barang dikirim COD, saat terjadi pertemuan malah mengaku sudah mentransfer atau tak bawa uang tunai akan ditransfer nanti, padahal janji tersebut hanya untuk menipu saja.
Wallaahu A’lam Bishawab.
Semoga bermanfaat | via ummi-online.com